Apa Itu Jumlah Lot Saham

Apa Itu Jumlah Lot Saham

Sebagai Ukuran Jumlah Investasi:

Lot mengatur berapa banyak saham yang harus dibeli dalam satu kesatuan. Ini bisa menjadi tantangan bagi investor pemula yang memiliki modal terbatas, karena harus membeli dalam jumlah yang mungkin terlalu besar..

Secure Your Tax Records from Identity Theft

Identity theft occurs when someone uses your personal information such as your name, SSN, or other identifying information, without your permission, to commit fraud or other crimes. An identity thief may use your SSN to get a job or may file a tax return using your SSN to receive a refund.

If your tax records are affected by identity theft and you receive a notice from the IRS, respond right away to the name and phone number printed on the IRS notice or letter.

If your tax records are not currently affected by identity theft but you think you are at risk due to a lost or stolen purse or wallet, questionable credit card activity or credit report, contact the IRS Identity Theft Hotline at 1-800-908-4490 or submit Form 14039.

For more information, see Publication 4535, Identity Theft Prevention and Victim Assistance.

Victims of identity theft who are experiencing economic harm or a system problem, or are seeking help in resolving tax problems that have not been resolved through normal channels, may be eligible for Taxpayer Advocate Service (TAS) assistance. You can reach TAS by calling the TAS toll-free case intake line at 1-877-777-4778 or TTY/TDD 1-800-829-4059.

Protect yourself from suspicious emails or phishing schemes. Phishing is the creation and use of email and websites designed to mimic legitimate business emails and websites. The most common act is sending an email to a user falsely claiming to be an established legitimate enterprise in an attempt to scam the user into surrendering private information that will be used for identity theft.

The IRS does not initiate contacts with taxpayers via emails. Also, the IRS does not request personal detailed information through email or ask taxpayers for the PIN numbers, passwords, or similar secret access information for their credit card, bank, or other financial accounts.

If you receive an unsolicited email claiming to be from the IRS, forward this message to [email protected]. You may also report misuse of the IRS name, logo, or other IRS property to the Treasury Inspector General for Tax Administration (TIGTA) at 1-800-366-4484. You can forward suspicious emails to the Federal Trade Commission at: [email protected] or contact them at www.ftc.gov/idtheft or 1-877-IDTHEFT (1-877-438-4338).

Visit IRS.gov to learn more about identity theft and how to reduce your risk.

Section 6109 of the Internal Revenue Code requires you to provide your correct TIN to persons (including federal agencies) who are required to file information returns with the IRS to report interest, dividends, or certain other income paid to you; mortgage interest you paid; the acquisition or abandonment of secured property; the cancellation of debt; or contributions you made to an IRA, Archer MSA, or HSA. The person collecting this form uses the information on the form to file information returns with the IRS, reporting the above information. Routine uses of this information include giving it to the Department of Justice for civil and criminal litigation and to cities, states, the District of Columbia, and U.S. commonwealths and possessions for use in administering their laws. The information also may be disclosed to other countries under a treaty, to federal and state agencies to enforce civil and criminal laws, or to federal law enforcement and intelligence agencies to combat terrorism. You must provide your TIN whether or not you are required to file a tax return. Under section 3406, payers must generally withhold a percentage of taxable interest, dividend, and certain other payments to a payee who does not give a TIN to the payer. Certain penalties may also apply for providing false or fraudulent information.

IDXChannel – Apa itu 1 lot saham? Sebagian investor tentu sudah banyak mengetahuinya. Namun sebagian lainnya juga banyak tidak mengerti.

Padahal dalam dunia investasi, pengertian ini merupakan hal mendasar sebelum Anda melakukan investasi. Sebab, sekalipun transaksi saham tidak bisa dilakukan per lembar, namun pembeliannya harus dilakukan berdasarkan satu lot saham.

Kemudian, banyak orang bertanya apa itu 1 lot saham? Untuk mengetahui itu simak penjelasan yang dihimpun kami dari berbagai sumber.

Contoh dan Studi Kasus Penggunaan Lot dalam Pembelian Saham

Sebagai contoh, ketika Pak Riki membeli saham perusahaan XYZ yang harganya masih murah. Harga saham XYZ adalah Rp1.600 per saham, sebanyak 1 lot saham. Maka Pak Riki harus membeli 1 lot saham XYZ, dengan dana sebesar Rp160.000 (1.600 x 100).

Studi kasus lainnya adalah ketika Ibu Tika akan berinvestasi dalam saham perusahaan teknologi baru yang harganya tinggi. Sebut saja, harga saham perusahaan teknologi ABC berada di harga Rp30.500 per lembar saham. Maka untuk bisa membeli 1 lot saham saja, ibu Tika perlu mengeluarkan biaya sebesar Rp3.050.000 (30.500 x 100).

Dalam kedua studi kasus ini, lot saham memainkan peran penting dalam menentukan seberapa berapa besar dana investasi yang dibutuhkan. Dan untuk harga sahamnya tentu akan sesuai dengan ketetapan perusahaan, sehingga akan berbeda-beda.

Ada lebih dari 800 emiten yang terdaftar di BEI. Maka untuk mempermudah pemantauan kinerja laporan keuangan dan rasio-rasionya, bisa memanfaatkan Cheat Sheet.

Apa itu lot saham? Lot adalah istilah resmi yang ditetapkan BEI sebagai acuan jual beli saham. Untuk acuan lot saham ini, berarti 1 lot sama dengan 100 lembar saham. Yang artinya, untuk membeli atau menjual saham minimal wajib sebesar 1 lot saham.

Mengenal lot saham ini, menjadi penting bagi teman-teman investor pemula, agar rencana investasi saham bisa berjalan dengan segera. Tanpa perlu terkendala masalah alokasi dana investasi yang masih terbatas. Salah satunya dengan menerapkan strategi “Nabung Saham”, di mana pembelian saham bisa dicicil secara berkala setiap bulannya.***

Bagi kamu yang senang dengan trading, tentu sudah tahu, dong, apa itu lot saham? Namun, bagi kamu yang memang masih baru dalam menggeluti bidang yang satu ini, istilah lot saham tentu akan terasa sedikit membingungkan.

Sebenarnya apa, sih, yang dimaksud dengan lot saham ini? Apakah lot saham sama dengan unit saham? Tidak perlu bingung, simak penjelasan terkait lot saham berikut!

Secara singkat, kita dapat memaknai lot saham sebagai satuan unit untuk menghitung saham. Misalnya saja, untuk menghitung berat kita menggunakan satuan kilogram, sementara untuk menghitung tinggi, satuan yang digunakan adalah centimeter. Untuk saham, satuan yang digunakan adalah lot.

Jadi, ketika kamu ingin membeli atau menjual sebuah saham, kamu tak bisa hanya membeli atau menjual selembar saham saja. Karena unit satuan yang digunakan adalah lot, jual beli saham dilakukan sedikitnya satu lot dalam setiap transaksi.

Nah, sampai di sini mungkin kamu akan sedikit bingung karena biasanya harga saham dihitung per lembar, padahal praktik jual beli saham hanya dapat dilakukan dengan satuan lot, kan? Jadi, penting sekali untuk mengetahui apa itu lot saham supaya kamu dapat memperkirakan berapa banyak dana yang dibutuhkan untuk membeli saham, terlebih jika harga saham yang kamu ketahui hanya harga per lembarnya saja.

Jadi, berapa banyak, sih, lembar saham dalam satu lot? Langsung saja kita bahas, yuk!

Baca juga: Panduan Analisis Teknikal Saham untuk Pemula

Specific Instructions

You must enter one of the following on this line; do not leave this line blank. The name should match the name on your tax return.

If this Form W-9 is for a joint account, list first, and then circle, the name of the person or entity whose number you entered in Part I of Form W-9.

If you have a business name, trade name, DBA name, or disregarded entity name, you may enter it on line 2.

Check the appropriate box in line 3 for the U.S. federal tax classification of the person whose name is entered on line 1. Check only one box in line 3.

Limited Liability Company (LLC). If the name on line 1 is an LLC treated as a partnership for U.S. federal tax purposes, check the “Limited Liability Company” box and enter “P” in the space provided. If the LLC has filed Form 8832 or 2553 to be taxed as a corporation, check the “Limited Liability Company” box and in the space provided enter “C” for C corporation or “S” for S corporation. If it is a single-member LLC that is a disregarded entity, do not check the “Limited Liability Company” box; instead check the first box in line 3 “Individual/sole proprietor or single-member LLC.”

If you are exempt from backup withholding and/or FATCA reporting, enter in the appropriate space in line 4 any code(s) that may apply to you.

The following codes identify payees that are exempt from backup withholding. Enter the appropriate code in the space in line 4.

The following chart shows types of payments that may be exempt from backup withholding. The chart applies to the exempt payees listed above, 1 through 13.

2 However, the following payments made to a corporation and reportable on Form 1099-MISC are not exempt from backup withholding: medical and health care payments, attorneys' fees, gross proceeds paid to an attorney reportable under section 6045(f), and payments for services paid by a federal executive agency.

Exemption from FATCA reporting code. The following codes identify payees that are exempt from reporting under FATCA. These codes apply to persons submitting this form for accounts maintained outside of the United States by certain foreign financial institutions. Therefore, if you are only submitting this form for an account you hold in the United States, you may leave this field blank. Consult with the person requesting this form if you are uncertain if the financial institution is subject to these requirements. A requester may indicate that a code is not required by providing you with a Form W-9 with “Not Applicable” (or any similar indication) written or printed on the line for a FATCA exemption code.

Note. You may wish to consult with the financial institution requesting this form to determine whether the FATCA code and/or exempt payee code should be completed.

Enter your address (number, street, and apartment or suite number). This is where the requester of this Form W-9 will mail your information returns.

Enter your city, state, and ZIP code.

What Name and Number To Give the Requester

1 List first and circle the name of the person whose number you furnish. If only one person on a joint account has an SSN, that person’s number must be furnished.

2 Circle the minor’s name and furnish the minor’s SSN.

3 You must show your individual name and you may also enter your business or DBA name on the “Business name/disregarded entity” name line. You may use either your SSN or EIN (if you have one), but the IRS encourages you to use your SSN.

4 List first and circle the name of the trust, estate, or pension trust. (Do not furnish the TIN of the personal representative or trustee unless the legal entity itself is not designated in the account title.) Also see Special rules for partnerships on page 2.

*Note. Grantor also must provide a Form W-9 to trustee of trust.

Note. If no name is circled when more than one name is listed, the number will be considered to be that of the first name listed.

Part II. Certification

To establish to the withholding agent that you are a U.S. person, or resident alien, sign Form W-9. You may be requested to sign by the withholding agent even if items 1, 4, or 5 below indicate otherwise.

For a joint account, only the person whose TIN is shown in Part I should sign (when required). In the case of a disregarded entity, the person identified on line 1 must sign. Exempt payees, see Exempt payee code earlier.

Signature requirements. Complete the certification as indicated in items 1 through 5 below.

Definisi kata: Parking lot

Area di mana orang dapat meninggalkan mobil mereka

An area where people can leave their cars

1.) English: A: Excuse me, do you know where the Parking lot is? B: Yes, it's just across the street. You can't miss it. A: Thank you. Is it free? B: No, it's not free. You have to pay for parking. A: Oh, okay. How much is the parking fee? B: It's $5 per hour. Indonesian: A: Permisi, apakah Anda tahu di mana tempat parkirnya? B: Ya, itu ada di seberang jalan. Anda tidak akan melewatkannya. A: Terima kasih. Apakah gratis? B: Tidak, tidak gratis. Anda harus membayar untuk parkir. A: Oh, baiklah. Berapa biaya parkirnya? B: Biayanya $5 per jam. 2.) English: Q: Where can I find a Parking lot near the mall? A: There is a Parking lot available at the back of the mall. Indonesian: P: Dimana saya bisa menemukan tempat parkir dekat mal? J: Ada tempat parkir di belakang mal. English: Q: Is there a Parking lot for motorcycles? A: Yes, there is a designated area for motorcycles. Indonesian: P: Apakah ada tempat parkir untuk sepeda motor? J: Ya, ada area khusus untuk sepeda motor. English: Q: What are the Parking lot operating hours? A: The Parking lot is open from 8 AM to 10 PM. Indonesian: P: Jam berapa tempat parkir buka? J: Tempat parkir buka mulai pukul 8 pagi hingga 10 malam.

Apa Itu Lot dalam Saham?

Lot adalah satuan resmi yang digunakan untuk transaksi penjualan atau pembelian saham berdasarkan aturan yang ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia. Istilah ini sama seperti satuan kilogram untuk mengukur berat, atau Celcius untuk mengukur suhu. Jadi, setiap transaksi yang terjadi di pasar modal mengacu pada satuan lot ini.

Satu lot adalah jumlah yang dibutuhkan agar kamu bisa membeli atau menjual saham. Satu lot saham sama dengan 100 lembar saham. Contohnya, jika perusahaan X menjual sahamnya dengan harga Rp1.000 per lembar, artinya dengan modal Rp100.000 kamu sudah bisa membeli satu lot saham perusahaan X.

Jumlah Rp100.000 ini adalah harga satu lot saham, terdiri dari 100 lembar saham seharga Rp1.000 per lembarnya. Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia pernah menetapkan aturan bahwa satu lot saham sama dengan 500 lembar saham. Artinya, 500 lembar saham dibutuhkan untuk bisa mulai berinvestasi dan bertransaksi di pasar modal.

Namun, sejak 6 Januari 2014, BEI menetapkan bahwa satu lot saham sama dengan 100 lembar saham saja. Aturan ini dibuat untuk menarik minat dan daya beli masyarakat, memberikan kesempatan untuk lebih banyak orang agar bisa mulai berinvestasi saham.

Jadi, tidak hanya investor dengan modal besar saja yang bisa bertransaksi di pasar modal, tetapi investor dengan modal yang terbatas pun bisa berpartisipasi di pasar modal. Dengan adanya aturan ini, kini siapapun bisa mulai berinvestasi saham dengan modal yang kecil.

Modal Rp100.000 saja sudah cukup untuk mulai berinvestasi saham. Ketentuan jumlah lembar per lot ini tidak sama di setiap negara. Bursa efek masing-masing negara punya kebijakan aturan sendiri.

Odd lot juga merupakan salah satu istilah dalam saham. Apa bedanya odd lot dengan lot? Odd memiliki arti ganjil atau aneh, sehingga odd lot dapat diartikan sebagai lot yang aneh atau tidak wajar.

Odd lot adalah lot yang jumlahnya tidak genap 100 lembar. Jadi, jika saham yang kamu miliki jumlahnya 150 lembar (sama dengan satu setengah lot) maka saham tersebut dikatakan sebagai odd lot.

Bursa Efek Indonesia sudah menetapkan bahwa satu lot sama dengan 100 lembar saham, lalu kenapa ada odd lot? Odd lot bisa terjadi akibat sebuah aksi yang dilakukan oleh perusahaan, misalnya pemberian bonus dari perusahaan kepada para investornya.

Selain itu, faktor lain yang bisa menimbulkan odd lot adalah right issue. Right issue adalah penerbitan hak yang dilakukan perusahaan, yaitu hak untuk memesan atau membeli saham. Suatu perusahaan yang sudah melakukan penerbitan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) akan memiliki banyak investor.

Jika diperlukan, perusahaan bisa menerbitkan saham baru. Saham baru ini biasanya akan diprioritaskan untuk ditawarkan kepada para investor lama sebelum ditawarkan ke investor baru. Hak inilah yang disebut dengan right issue.

Selain apa itu lot dan odd lot, ada istilah lainnya yang perlu kamu ketahui dalam dunia saham, di antaranya:

Broker adalah perusahaan sekuritas yang menjadi perantara antara investor dengan pasar modal. Perusahaan ini adalah tempat kamu membuka rekening saham yang kemudian dipergunakan untuk transaksi jual-beli saham di pasar modal.

RDN atau rekening dana nasabah merupakan rekening dana yang dibuka di bank yang menjadi partner sebuah perusahaan sekuritas. RDN ini adalah rekening tempat kamu menyimpan dana investasi.

IPO atau Initial Public Offering adalah penerbitan saham perdana yang dilakukan sebuah perusahaan. Jadi, perusahaan yang melakukan IPO artinya perusahaan tersebut menawarkan atau menjual sahamnya kepada publik atau masyarakat umum untuk pertama kalinya.

Kode saham merupakan sebuah kode yang terdiri dari empat huruf dan dimiliki setiap perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Saham blue chip bisa diartikan sebagai saham milik perusahaan-perusahaan besar yang sudah stabil dan sehat secara finansial, juga menjadi nomor satu di sektornya.

Dividen yaitu keuntungan atau laba yang diterima investor atau pemegang saham, berasal dari keuntungan perusahaan selama menjalankan usaha selama satu periode.

Bullish dan bearish yaitu istilah untuk menunjukkan pergerakan harga saham dalam jangka waktu tertentu. Bullish menunjukkan pergerakan yang cenderung naik, sedangkan bearish menunjukkan pergerakan yang cenderung turun.

Itulah beberapa istilah dalam dunia saham yang harus kamu ketahui. Kini berinvestasi saham memang bisa dilakukan siapapun, dan dana yang dibutuhkan untuk membeli saham lebih terjangkau. Kalau kamu tertarik untuk berinvestasi saham, kamu bisa membelinya melalui aplikasi Ajaib.

Fitur-fitur di aplikasi Ajaib akan membantu dan memudahkan kamu untuk bertransaksi saham meskipun kamu adalah investor pemula. Bahkan, untuk melakukan pembelian saham tidak ada minimal deposit saldo RDN. Jadi, kamu bisa mulai membeli saham dengan modal yang tidak terlalu besar. Segara buat rekening saham dan beli saham untuk investasi jangka panjangmu.

Apakah Jumlah Lot Saham Pernah Berubah?

Pastikan untuk terus mengikuti perkembangan terkait apa itu lot saham. Pasalnya, jumlah lembar saham dalam satu lot bisa berubah, lho!

Awalnya, Bursa Efek Indonesia menetapkan bahwa satu lot terdiri dari 500 lembar saham. Dengan kata lain, harga jual saham dulu jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan sekarang, sehingga investor pemula atau mereka yang memiliki modal kecil kesulitan untuk berpartisipasi dalam jual beli saham.

Oleh karena itu, sejak 6 Januari 2014, Bursa Efek Indonesia membuat ketetapan baru yang menyatakan bahwa satu lot saham terdiri dari seratus lembar saham. Dengan adanya ketentuan baru ini, investor pemula yang modalnya tidak terlalu besar pun bisa tetap melakukan trading.

Nah, bukan tidak mungkin, jika memang ada kebutuhan atau situasi yang mendesak, Bursa Efek Indonesia akan mengubah kembali ketentuannya terkait jumlah lembar saham dalam satu lot. Oleh karena itu, penting sekali bagi kamu untuk tidak hanya memahami apa itu lot saham, tetapi juga selalu mengikuti perkembangan terbarunya.

Berbeda dengan saham, aset kripto seperti Bitcoin atau Ethereum memiliki satuan yang berbeda juga. Jika kamu ingin mencari tahu harga aset kripto terkini, langsung saja periksa di Market Kripto Reku!

Section references are to the Internal Revenue Code unless otherwise noted.

Future developments. Information about developments affecting Form W-9 (such as legislation enacted after we release it) is at www.irs.gov/fw9.

An individual or entity (Form W-9 requester) who is required to file an information return with the IRS must obtain your correct taxpayer identification number (TIN) which may be your social security number (SSN), individual taxpayer identification number (ITIN), adoption taxpayer identification number (ATIN), or employer identification number (EIN), to report on an information return the amount paid to you, or other amount reportable on an information return. Examples of information returns include, but are not limited to, the following:

Use Form W-9 only if you are a U.S. person (including a resident alien), to provide your correct TIN.

If you do not return Form W-9 to the requester with a TIN, you might be subject to backup withholding. See What is backup withholding? on page 2.

By signing the filled-out form, you:

Note. If you are a U.S. person and a requester gives you a form other than Form W-9 to request your TIN, you must use the requester’s form if it is substantially similar to this Form W-9.

Definition of a U.S. person. For federal tax purposes, you are considered a U.S. person if you are:

Special rules for partnerships. Partnerships that conduct a trade or business in the United States are generally required to pay a withholding tax under section 1446 on any foreign partners’ share of effectively connected taxable income from such business. Further, in certain cases where a Form W-9 has not been received, the rules under section 1446 require a partnership to presume that a partner is a foreign person, and pay the section 1446 withholding tax. Therefore, if you are a U.S. person that is a partner in a partnership conducting a trade or business in the United States, provide Form W-9 to the partnership to establish your U.S. status and avoid section 1446 withholding on your share of partnership income.

In the cases below, the following person must give Form W-9 to the partnership for purposes of establishing its U.S. status and avoiding withholding on its allocable share of net income from the partnership conducting a trade or business in the United States:

Foreign person. If you are a foreign person or the U.S. branch of a foreign bank that has elected to be treated as a U.S. person, do not use Form W-9. Instead, use the appropriate Form W-8 or Form 8233 (see Publication 515, Withholding of Tax on Nonresident Aliens and Foreign Entities).

Nonresident alien who becomes a resident alien. Generally, only a nonresident alien individual may use the terms of a tax treaty to reduce or eliminate U.S. tax on certain types of income. However, most tax treaties contain a provision known as a “saving clause.” Exceptions specified in the saving clause may permit an exemption from tax to continue for certain types of income even after the payee has otherwise become a U.S. resident alien for tax purposes.

If you are a U.S. resident alien who is relying on an exception contained in the saving clause of a tax treaty to claim an exemption from U.S. tax on certain types of income, you must attach a statement to Form W-9 that specifies the following five items:

Example. Article 20 of the U.S.-China income tax treaty allows an exemption from tax for scholarship income received by a Chinese student temporarily present in the United States. Under U.S. law, this student will become a resident alien for tax purposes if his or her stay in the United States exceeds 5 calendar years. However, paragraph 2 of the first Protocol to the U.S.-China treaty (dated April 30, 1984) allows the provisions of Article 20 to continue to apply even after the Chinese student becomes a resident alien of the United States. A Chinese student who qualifies for this exception (under paragraph 2 of the first protocol) and is relying on this exception to claim an exemption from tax on his or her scholarship or fellowship income would attach to Form W-9 a statement that includes the information described above to support that exemption.

If you are a nonresident alien or a foreign entity, give the requester the appropriate completed Form W-8 or Form 8233.

What is backup withholding?. Persons making certain payments to you must under certain conditions withhold and pay to the IRS 28% of such payments. This is called “backup withholding.” Payments that may be subject to backup withholding include interest, tax-exempt interest, dividends, broker and barter exchange transactions, rents, royalties, nonemployee pay, payments made in settlement of payment card and third party network transactions, and certain payments from fishing boat operators. Real estate transactions are not subject to backup withholding.

You will not be subject to backup withholding on payments you receive if you give the requester your correct TIN, make the proper certifications, and report all your taxable interest and dividends on your tax return.

Payments you receive will be subject to backup withholding if:

Certain payees and payments are exempt from backup withholding. See Exempt payee code on page 3 and the separate Instructions for the Requester of Form W-9 for more information.

Also see Special rules for partnerships above.

Nilai dan Regulasi Lot

Sebagai satuan dalam saham, lot sudah secara resmi ditetapkan oleh BEI sebagai acuan. Pada awalnya, 1 lot saham terdiri dari 500 lembar saham. Namun sejalan dengan kebijakan baru BEI pada 6 Januari 2014, maka 1 lot saham terdiri dari 100 lembar saham.

Meskipun lot saham ini menunjukkan berapa banyak jumlah lembar saham. Tetapi jual beli saham tetap mengacu pada satuan lot nya, bukan lembarnya. Jadi setiap transaksi jual maupun beli saham, wajib dilakukan minimal sebesar 1 lot saham.

Perlu diketahui, kalau perubahan kebijakan 1 lot saham sama dengan 100 lembar saham ini jauh lebih memudahkan investor pemula memulai investasi.

Hanya saja, dalam hal harga per setiap 1 lot saham akan berbeda-beda, sesuai dengan kebijakan perusahaan.

Regulasi ini bertujuan untuk memberikan pedoman yang jelas tentang berapa banyak saham yang dapat diperdagangkan dalam satu kesatuan. Sehingga meminimalkan potensi manipulasi atau fluktuasi pasar yang tidak wajar.

Regulasi lot saham juga membantu melindungi investor dengan memastikan bahwa ukuran lot yang diperdagangkan dapat dijangkau, terutama bagi investor ritel, terutama bagi investor pemula.

Dengan adanya regulasi, pasar saham dapat berjalan lebih efisien dan adil, menciptakan lingkungan lebih sehat untuk aktivitas investasi. Oleh karena itu, regulasi lot saham sangat penting dalam menjaga integritas dan stabilitas pasar saham.

Source: www.kompirasi.com