Mengapa Pemeriksaan Kadar CRP Diperlukan?
Foto: 8 Pertanyaan Yang Penting Ditanyakan Ke Dokter Saat Promil 7
Foto: Orami Photo Stock
Jika dokter mencurigai adanya gangguan inflamasi (seperti radang sendi, kanker, infeksi, dll.), mereka mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan kadar CRP.
Tes ini dapat menunjukkan adanya peradangan tingkat tinggi dalam tubuh.
Meski tidak menunjukkan di mana letak peradangan atau apa yang mungkin menyebabkannya.
Jika Moms memiliki riwayat masalah peradangan sebelumnya, dokter mungkin juga menyarankan tes kadar CRP sesekali.
Ini untuk melihat bagaimana pengobatan bekerja, dan apakah masalah dikelola dengan benar.
Penting untuk diketahui, pemeriksaan kadar CRP sensitivitas tinggi adalah tes yang sedikit berbeda dari tes CRP biasa.
Tes ini biasanya memprediksi penyakit jantung dan stroke.
Pemeriksaan kadar CRP biasa dapat membantu mengungkap berbagai penyakit yang menyebabkan peradangan dengan mengukur tingkat protein yang tinggi.
Sementara pemeriksaan CRP sensitivitas tinggi (hs-CRP) mengukur tingkat protein yang lebih rendah, yang dapat menandakan risiko penyakit jantung dan stroke.
Baca Juga: Mengenal Kardiomegali, Penyakit Pembesaran Jantung yang Membahayakan
Prosedur Pemeriksaan CRP
Pemeriksaan CRP hanya membutuhkan waktu beberapa menit. Sebelum prosedur, kamu akan diminta duduk di kursi. Petugas akan menanyakan lengan mana yang ingin kamu gunakan.
Lalu, pengambilan darah dilakukan sebagai berikut:
Setelah pemeriksaan, kamu akan diperbolehkan pulang. Jika kamu merasa pusing atau pingsan, beri tahu dokter atau petugas.
Manfaat Pemeriksaan CRP
Pemeriksaan CRP adalah penanda umum untuk peradangan. Jadi, pemeriksaan ini bermanfaat untuk membantu dokter menentukan apakah gejala yang muncul terkait dengan kondisi inflamasi atau non-inflamasi.
Hal ini sangat penting untuks membantu mempersempit kemungkinan penyebabnya. Tingkat CRP juga dapat mengetahui apakah peradangan itu akut (parah dan tiba-tiba, seperti reaksi alergi) atau kronis (terus-menerus, seperti diabetes).
Meskipun ada batasan untuk apa yang dapat diungkapkan oleh tes ini, ini adalah cara yang relatif andal untuk mengukur peradangan. Semakin tinggi kadar CRP, semakin besar jumlah peradangan dalam tubuh.
Apa yang Terjadi Jika Kadar CRP Tinggi?
Foto: iritasi-konsultasi dokter.jpg (Health3-0.com)
Foto: Orami Photo Stock
Orang dengan kadar CRP yang lebih tinggi memiliki risiko 2-3 kali lebih tinggi untuk mengalami serangan jantung.
Ini dibandingkan dengan orang dengan kadar CRP yang lebih rendah.
Sebuah studi kecil pada 2013 di Current Health Sciences Journal mengevaluasi 100 orang dengan faktor risiko kardiovaskular.
Para peneliti menemukan bahwa orang dengan kadar CRP lebih dari 10 mg/L memiliki risiko 4% untuk mengembangkan penyakit kardiovaskular yang fatal dalam 10 tahun.
Jika dokter menduga seseorang mungkin berisiko terkena penyakit jantung atau stroke, pemeriksaan kadar CRP mungkin direkomendasikan.
Bila dokter khawatir akan gejala kondisi peradangan lain selain masalah kardiovaskular, mereka mungkin merekomendasikan pemeriksaan kadar CRP.
Tujuannya untuk mendiagnosis beberapa penyakit, seperti:
Lalu, jika kadar CRP tinggi, apa yang harus dilakukan?
Baca Juga: Mengenal Rhinitis Alergi, Peradangan di Rongga Hidung Akibat Alergi
Cara Melakukan Pemeriksaan CRP
Pemeriksaan CRP membutuhkan sampel darah yang diambil dari pembuluh darah vena. Sebelum menyuntikkan jarum untuk mengambil darah, petugas medis akan membersihkan kulit di sekitar siku lengan bagian dalam dengan antiseptik.
Selanjutnya, jarum kecil akan dimasukkan ke dalam pembuluh darah vena untuk proses pengambilan darah. Darah yang telah diambil akan dimasukkan ke dalam wadah penyimpan darah khusus.
Setelah sampel darah selesai diambil, petugas medis akan membersihkan lokasi tusukan jarum dengan kapas yang sudah diberikan alkohol, lalu menutupnya dengan plester.
Sampel darah kemudian diamati di laboratorium untuk melalui proses analisis kadar CRP.
Hasil Pemeriksaan CRP
Protein C-reaktif diukur dalam satuan miligram per liter darah (mg/L). Berikut ini adalah interpretasi dari setiap nilai CRP:
Nilai CRP tersebut merupakan nilai CRP normal. Kadar CRP kurang dari 0,3 mg/L umum ditemukan pada orang sehat.
Secara umum, nilai CRP tersebut masih tergolong normal. Jika Anda memiliki nilai CRP 0,3–1,0 mg/L dan tidak merasakan gejala apa pun, hasil pemeriksaan bisa jadi menandakan bahwa kondisi Anda sehat.
Meski demikian, peningkatan CRP yang tergolong ringan terkadang juga bisa menunjukkan adanya peningkatan risiko untuk terkena penyakit kardiovaskular.
Selain itu, nilai CRP dalam rentang tersebut juga bisa terjadi pada orang yang sedang terkena flu, radang gusi, atau periodontitis. Kadar CRP yang sedikit meningkat pun bisa dialami oleh penderita diabetes, depresi, atau obesitas.
Nilai CRP ini juga bisa menjadi indikasi adanya risiko terkena penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan stroke.
Selain itu, peradangan akibat pankreatitis, bronkitis, kanker, serta penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis dan lupus, juga umumnya ditandai dengan nilai CRP yang meningkat hingga lebih dari 3 mg/L.
Nilai CRP di atas 10 mg/L menandakan adanya peradangan atau kondisi serius yang terjadi di dalam tubuh. Kadar CRP yang meningkat hingga lebih dari 10 mg/L bisa jadi disebabkan oleh beberapa kondisi berikut ini:
Selain berbagai kondisi di atas, peningkatan kadar CRP juga bisa terjadi pada pasien yang baru menjalani operasi, perokok berat, dan wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal.
Kadar CRP yang tinggi memang menandakan bahwa tubuh sedang mengalami peradangan. Namun, pemeriksaan CRP tidak bisa menunjukkan penyebab atau lokasi peradangan di tubuh.
Oleh karena itu, untuk memastikan diagnosis dan menentukan penyebab meningkatnya kadar CRP di tubuh Anda, dokter akan merekomendasikan pemeriksaan penunjang lain, seperti tes darah lengkap, tes urine, pemeriksaan antibodi, dan pemeriksaan radiologi, misalnya USG, foto Rontgen, CT scan, atau MRI.
Pemeriksaan untuk mengukur kadar CRP bisa dilakukan sebagai bagian dari medical check-up rutin atau ketika Anda merasakan gejala tertentu, seperti demam, nyeri, bengkak-bengkak di tubuh, atau penurunan kesadaran.
Selain itu, pemeriksaan tersebut juga bisa dilakukan oleh dokter untuk mengevaluasi kondisi seseorang yang memiliki penyakit penyerta sebelumnya, misalnya HIV, diabetes, dan penyakit ginjal.
Hasil pemeriksaan CRP yang rendah umumnya menandakan bahwa kondisi tubuh Anda sehat. Namun, jika hasil pemeriksaan CRP Anda tinggi, konsultasikan ke dokter untuk mengetahui kemungkinan penyebab terjadinya peningkatan kadar CRP tersebut.
Hal ini juga penting dilakukan agar dokter dapat melakukan pemeriksaan lain dan memberikan penanganan yang tepat sesuai penyakit Anda.
Kebijakan Pembatalan & Pengembalian Dana :
Pemeriksaan C-Reactive Protein (CRP) adalah tes untuk mengukur tingkat protein C-reaktif dalam darah. Ini adalah protein yang diproduksi oleh organ hati, dan dilepaskan ke dalam aliran darah sebagai respons terhadap peradangan.
Ketika tubuh menghadapi agen penyebab (seperti virus, bakteri, atau bahan kimia beracun) atau mengalami cedera, sistem kekebalan akan aktif. Sistem ini akan mengirimkan respons pertamanya, yaitu sel inflamasi dan sitokin.
Sel-sel ini memulai respons inflamasi untuk menjebak bakteri dan agen penyerang lainnya atau mulai menyembuhkan jaringan yang terluka. Hasilnya bisa berupa nyeri, bengkak, memar atau kemerahan. Namun, peradangan juga memengaruhi sistem tubuh.
Kamu biasanya memiliki kadar CRP yang rendah dalam darah. Tingkat yang meningkat sedang hingga sangat tinggi mungkin merupakan tanda infeksi serius atau kondisi peradangan lainnya.
Prosedur Pemeriksaan CRP
Pemeriksaan CRP hanya membutuhkan waktu beberapa menit. Sebelum prosedur, kamu akan diminta duduk di kursi. Petugas akan menanyakan lengan mana yang ingin kamu gunakan.
Lalu, pengambilan darah dilakukan sebagai berikut:
Setelah pemeriksaan, kamu akan diperbolehkan pulang. Jika kamu merasa pusing atau pingsan, beri tahu dokter atau petugas.
Xét nghiệm CRP là gì?
Protein phản ứng C (C- reactive protein - CRP) là một glycoprotein được sản xuất tại gan có đặc điểm là kết tủa với polysaccharid C của phế cầu. Protein này bình thường không được sản xuất. Khi có tình trạng viêm cấp, mô cơ thể bị phá hủy gây giải phóng các interleukin 1 và 6 sẽ kích thích sản xuất protein này và gây tăng nhanh nồng độ CRP trong huyết thanh (vì vậy protein này còn được gọi là protein phản ứng của pha cấp). Khi tình trạng viêm cấp kết thúc, CRP nhanh chóng mất đi. Vì vậy, CRP được coi như một chỉ dấu phản ánh sự hoạt hóa phản ứng viêm hệ thống. Protein phản ứng C không mang tính chất đặc hiệu và nồng độ protein này gia tăng trong tất cả các tình trạng viêm.
Bình thường CRP sẽ tăng trong vòng 6 giờ kể từ khi có tình trạng viêm giúp bác sĩ có thể xác định tình trạng viêm sớm và đưa ra hướng điều trị kịp thời.
Xét nghiệm CRP phản ánh mức độ và tình trạng viêm của bệnh nhân
Bagaimana Pemeriksaan Kadar CRP Dilakukan?
Foto: Perlukah Tes Darah Sebelum Jalani Promil? 1 (Orami Photo Stock)
Foto: Orami Photo Stock
Pemeriksaan kadar CRP dilakukan dengan mengambil sampel darah.
Biasanya dari pembuluh darah vena di bagian dalam siku atau punggung tangan.
Sebelum mengambil sampel darah, petugas akan membersihkan kulit di atas vena dengan antiseptik.
Selanjutnya, mereka melilitkan karet gelang di lengan, agar pembuluh darah sedikit menonjol.
Petugas kesehatan kemudian memasukkan jarum kecil ke dalam vena dan mengumpulkan darah dalam botol kecil steril.
Setelah petugas kesehatan mengumpulkan sampel darah, karet di lengan akan dilepas.
Lalu, area bekas suntikan akan ditutup dengan kasa atau plester.
Secara umum, hasil pemeriksaan kadar CRP akan diukur dalam mg/dL atau mg/L.
Dokter kemudian akan menjelaskan hasil tes. Kadar CRP dianggap tinggi jika sama dengan atau lebih besar dari 10 mg/L.
Baca Juga: Pahami Jenis dan Fungsi Melakukan Tes Darah untuk Kesehatan
Tempat Melakukan Pemeriksaan CRP
Pemeriksaan CRP dilakukan di rumah sakit, laboratorium, atau pusat kesehatan lainnya yang menyediakan layanan dan peralatannya. Jika kamu atau orang terdekat mengalami masalah kesehatan, gunakan layanan Halodoc untuk melakukan medical check-up dan konsultasi dokter.